11 Keutamaan Shalat Fajar

Nurul Jannah
---
Shalat
Fajar merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan baginda Nabi
saw yang dilaksanakan pada shubuh saat bangun tidur. Keutamaan dari shalat
fajar ini sangatlah besar sehingga Nabi Muhammad saw juga menganjurkan untuk
menjalankan shalat fajar dibandingkan dengan shalat sunnah yang lain. Ini
mengartikan jika keutamaan yang bisa didapat dari shalat fajar memang sangat
besar.
Shalat
sunnah fajar adalah 2 raka’at sebelum melakukan shalat subuh yakni diantara
shalat rawatib. Shalat fajar yang juga sering disebut dengan shalat sunnah
rawatib qabliyah ini sudah dijanjikan keutamaan istimewa oleh Allah, sehingga
tidak ada lagi alasan untuk menunda atau meninggalkan shalat ini hanya karena
tidak sempat, masih mengantuk atau malas. Berikut ini akan kami berikan
beberapa keutamaan shalat fajar yang akan membuat kamu lebih giat dan
berlomba-lomba dalam menunaikan salah satu shalat sunnah ini.
1. Keutamaan Akhirat Dibandingkan Dunia
Shalat
sunnah fajar dikatakan lebih baik dari dunia dan juga isinya, ini mengartikan
jika 2 raka’at tersebut lebih wajib diutamakan dibandingkan dengan kegiatan
duniawi lainnya seperti main, makan, tidur, berlibur dan sebagainya. Kenikmatan
dunia yang kita rasakan tersebut tidak akan kekal dan akan hilang suatu saat
nanti.
Namun,
akhirat menjadi tujuan utama bagi kita umat Muslin dan untuk mendapatkan
keutamaan nikmatnya shalat fajar memang tidak mudah, sebab harus melawan rasa
mengantuk dan malas. Akan tetapi perlu diketahui, jika Allah sudah menunggu
kita untuk bersujud pada-Nya di sajadah.
2.
Pahala Yang Tidak Terbatas
Pahala
yang akan didapatkan saat melaksanakan shalat fajar ini sangatlah besar dan ini
terbukti dari perkataan Aisyah
radhiyallahu ‘anha jika Nabi Muhammad saw tidak pernah sekalipun meninggalkan
kedua raka’at tersebut.
3.
Melihat Allah Subhanahu Ta'ala
Ini
merupakan hal teristimewa dari begitu banyak keistimewaan lainnya dan yang
berhak mendapatkan kenikmatan ini adalah bagi mereka yang menjaga shalat kedua
raka’at tersebut.
Seperti
yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah
Shalallohu Wassalam bersabda, “kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan
purnama. Beliau berkata, ‘sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana
kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian
mampu, janganlah kalian menyerah melakukan shalat sebelum terbit matahari dan
shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
4.
Waktu Yang Dijadikan Saksi
Waktu
ini merupakan waktu yang dijadikan saksi yakni waktu yang disaksikan hamba
Allah Subhanahu Ta'ala yang mulia yakni para malaikat. Sebab di saat subuh, semua malaikat
akan turun ke bumi untuk menyaksikannya.
5.
Mendapat Lindungan Allah Subhanahu Ta'ala
Rasulullah Shalallohu Wassalam berjanji jika shalat fajar tersebut dikerjakan, maka Allah Subhanahu Ta'ala juga akan
memberikan perlindungan selama satu hari penuh.
Hal
ini seperti yang diriwayatkan Jundab bin Sufyan, Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa melaksanakan shalat Subuh maka ia dalam jaminan ALLAH SWT. Maka
jangan coba-coba membuat ALLAH SWT membuktikan janji-NYA. Barangsiapa membunuh
orang yang menunaikan shalat Subuh, ALLAH SWT akan menuntutnya, sehingga ia
akan membenamkan mukanya kedalam neraka.” (HR Muslim).
6.
Tempat Berkumpulnya Iman dan Ilmu
Rasulullah Shalallohu Wassalam juga menjadikan shalat fajar ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan
kebaikan untuk sahabatnya. Shalat fajar dijadikan tempat atau sarana penting
untuk tarbiyah, sebab ini adalah saat dimana pikiran serta hati sedang jernih,
sehingga juga akan membuat otak bisa menangkap lebih mudah.
7.
Menghapus Dosa Setengah Usia
Dalam
riwayat Abu Hurairah, Rasulullah Shalallohu Alaihi Wassalam bersabda, “Shalat lima waktu, jum’at ke
jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa diantara keduanya,
apabila menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim).
Masa
diantara shalat isya dan shalat shubuh adalah waktu yang paling lama
dibandingkan dengan shalat lainnya, sehingga membuat shalat fajar menjadi
penghapusan dosa setengah hari dan mengartikan shalat fajar menjadi penghapus
dari dosa setengah umur untuk yang menjalankannya.
8.
Berkah Untuk Tiap Langkah
Berkah
bisa didapatkan saat pagi. Jam pertama di pagi hari sesudah shalat shubuh
adalah waktu terbarakah selama satu hari penuh dan tidak ada 1 orang pun yang
bisa memanfaatkanya kecuali orang yang bangun pagi hari untuk melakukan shalat
fajar. Sesudah itu, ia akan mengawali hari dengan memakai waktu dari awal
sehingga Allah memberikan berkah di segala hal baik yang kamu laksanakan selama
berjihad di jalan Allah.
9.
Sumber Cahaya Saat Kiamat
Shalat
fajar dikatakan sebagai sumber cahaya saat kiamat dimana pada hari tersebut
semua cahaya di dunia akan padam dan manusia dibangkitkan pada keadaan yang
gelap gulita. Pada saat itulah manusia membutuhkan cahaya supaya bisa lewat
sirath dan cahaya tersebut berasal dari amalan yang dilakukan di dunia dan
diantaranya adalah shalat fajar.
10.
Akan Dibangunkan Rumah Untuknya di Surga
Bagi
siapa pun yang melaksanakan shalat fajar, maka kelak di surga ia akan
membangunkan baginya rumah dan ini sesuai dengan yang tertulis di dalam hadist
Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam.
Ummu
Habibah Radhiallahuanhu anha berkata, “Aku telah men-dengar Rasulullah shallallahu
alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas
rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum
Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat
sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.”” (HR. At-Tirmidzi, ia
mengatakan, hadits ini hasan shahih).
11.
Diharamkan Dari Api Neraka
Tidak
hanya akan dibangunkan rumah di surga kelak, akan tetapi shalat fajar juga
memiliki keutamaan lain yakni Allah Subhanahu Ta'ala akan mengharamkan api neraka baginya
dan tertulis dalam hadist Nabi.
Ibnu
Umar Radhiallaahu anhu berkata, “bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda
: “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum
Ashar.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan).
***
Dalil
Shalat Fajar Dengan Dua Raka’at
Dalil
yang memperlihatkan jika shalat fajar dilakukan dengan raka’at ringan adalah
dari hadist berikut ini.
Hadist Nafi dari Ibnu ‘Umar yang berkata jika Ummul Mukminin Hafshoh pernah memberikan kabar, ““Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh. Sebelum shalat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari no. 618 dan Muslim no. 723).
Dalam
lafazh lain juga menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melaksanakan shalat Sunnah Fajar dengan raka’at yang ringan..
Dari
Ibnu ‘Umar, dari Hafshoh ia berkata, ““Ketika terbit fajar Shubuh, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah shalat kecuali dengan dua raka’at yang
ringan” (HR. Muslim no. 723).
Aisyah
juga berkata hal yang serupa, ““Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
setelah mendengar adzan, beliau melaksanakan shalat sunnah dua raka’at ringan”
(HR. Muslim no. 724).
Aisyah juga berkata dalam lafazh lainnya, ““Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu shalat sunnah fajar (qobliyah shubuh) dengan diperingan. Sampai aku mengatakan apakah beliau di dua raka’at tersebut membaca Al Fatihah?” (HR. Muslim no. 724).
Hal
yang perlu diperhatikan, ringan disini bukan mengartikan tidak membaca surat
apapun, namun hanya memperlihatkan jika ringannya shalat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam jika dibandingkan dengan kebiasaan yang beliau selalu lakukan
yakni memanjangkan shalat pada malam dan shalat sunnah yang lain.
Imam Nawawi rahimahullah juga berkata, “Sebagian ulama salaf mengatakan tidak mengapa jika shalat sunnah fajar tersebut dipanjangkan dan menunjukkan tidak haramnya, serta jika diperlama tidak menyelisihi anjuran memperingan shalat sunnah fajar. Namun sebagian orang mengatakan bahwa itu berarti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membaca surat apa pun ketika itu, sebagaimana diceritakan dari Ath Thohawi dan Al Qodhi ‘Iyadh. Ini jelas keliru.
Karena
dalam hadits shahih telah disebutkan bahwa ketika shalat sunnah qobliyah
shubuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Al Kafirun dan
surat Al Ikhlas setelah membaca Al Fatihah. Begitu pula hadits shahih
menyebutkan bahwa tidak ada shalat bagi yang tidak membaca surat atau tidak ada
shalat bagi yang tidak membaca Al Qur’an, yaitu yang dimaksud adalah tidak
sahnya.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 3).
Demikian
ulasan yang bisa kami berikan mengenai keutamaan shalat fajar, dimana walau
hanya amalan yang sunnah namun ternyata tidak pernah ditinggalkan oleh
Rasulullah. ini menyimpulkan jika sangat penting kedudukan shalat sunnah fajar
selain tentunya shalat 5 waktu yang memang wajib hukumnya. Semoga kita semua
selalu menjadi hamba Allah yang selalu bertakwa.
Post a Comment
Post a Comment