Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler

SDIT Nurul Jannah - Download Gratis Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler yang sangat baik untuk di gunakan sebagai landasan pengetahuan seoerang guru terhadap pendidikan.
Masalah yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia saat ini terletak pada empat hal pokok. Yaitu, kurikulum, metodologi pembelajaran, pendanaan, dan reorganisasi kelembagaan.
Untuk sementara, kurikulum yang digunakan dianggap mencukupi karena dirumuskan, di tetapkan, dan diberlakukan berkala secara terkoordinasi dari pemerintah pusat yang dalam hal ini Departemen Pendidikan.
Meskipun, menuai kritik yang tajam dari berbagai kalangan. Sebab, setiap ganti pemimpin, ganti kurikulum, namun unsur pokok keilmuan yang di pelajari tidak berubah.
Kondisi inilah yang menjadi sebab utama terjadinya stagnasi metodologi pembelajaran yang di gunakan. Metodologi pembelajaran merupakan ujung tombak dari kurikulum.
Jika kurikulum tidak berubah maka metodologi pembelajarannyapun menjadi tetap dan tidak berubah. Padahal, metodologi pembelajaran adalah kunci utama membuka wawasan pengetahuan dan teknologi aplikatif.
Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler
Ilmu pengetahuan dan teknologi aplikatif itu adalah kunci keberlangsungan manusia di masa depan.
Hal itu hanya bisa di tempuh dengan cara menciptakan manusia-manusia yang terampil, mandiri, cekatan, cerdas, kreatif, dan inovatif, berahlak mulia.
Dengan mengandalkan metode pembelajaran yang ada dan di gunakan saat ini, itu tidak mungkin terjadi.
Sementara itu, untuk soal pendanaan seharusnya juga tidak menjadi masalah lagi karena secara yuridis dan de facto juga di tetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 4 sebesar 20% dari APBN.
1 Dua puluh persen dari APBN itu bukan dana yang kecil, bahkan boleh di katakan lebih dari cukup untuk membiayai penyelenggaraan proses belajar-mengajar di seluruh penjuru negeri.
Namun, yang menjadi persoalan pada umumnya adalah kemampuan mengelola dana sebesar itu dengan “benar” dan “tepat” Hal itu terletak pada aspek manusianya.
Khusus untuk soal reorganisasi kelembagaan tampaknya juga tidak akan pernah terselesaikan dengan baik dan benar.
Selesai secara teoretis, “mungkin.” Namun, ketika sampai pada dataran praktis, sangat tidak mungkin terjadi.
Sekarang mari kita bayangkan. Bagaimana kita bisa menyatukan banyaknya jenis dan jenjang pendidikan yang ada di Indonesia.
Mulai dari lembaga pendidikan formal, kedinasan, kemiliteran, kepolisian, keagamaan, sosial-politik, intelijen, pertanian , meteorologi, perikanan, keuangan, dan lain-lain dalam satu wadah yang disebut Departemen Pendidikan.
Belum lagi soal lembaga pendidikan non formal seperti pesantren, balai latihan kerja, bimbingan belajar, kursus, les, sampai lembaga pendidikan insidental seperti workshop, seminar, dan pelatihan-pelatihan.
Seperti kita ketahui, banyak departemen di Indonesia yang menyelenggarakan proses kependidikan sendiri sesuai dengan ciri khas departemen (kementerian/badan) yang mengayomi.
Contoh Departemen di Indonesia :
- TNI mempunya Akmil (Akademi Kemiliteran);
- Kepolisian mempunyai Akpol (Akademi Kepolisian);
- Departemen Agama mempunyai madrasah,
- STAIN, dan UIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri/Universitas Islam Negeri);
- Departemen Dalam Negeri mempunyai IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri);
- BIN mempunyai STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara); Departemen Keuangan mempunyai STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara);
- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai STEM/Akamigas (Sekolah Tinggi Energi dan Mineral)
- Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia punya AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan), dan masih banyak yang lain-lain.
Sebenarnya, pada tataran teoretis, sangat mungkin di satukan dalam satu wadah, yaitu Departemen Pendidikan.
Latar belakangnya jelas karena semua itu berhubungan dengan pendidikan, tetapi pada tataran praktis mungkinkah seluruh lembaga tersebut di tampung dan di kelola sendiri oleh Departemen Pendidikan? Sulit dan pasti akan terjadi banyak konflik.
Keempat persoalan pokok ini yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia. Bahkan, sampai sekarang belum terselesaikan dengan baik dan benar sehingga untuk menyelesaikannya butuh waktu dan proses yang panjang.
Tentunya, dengan proses yang dilakukan sedikit demi sedikit dan berkesinambungan.
Buku ini adalah salah satu bentuk nyata usaha penulis untuk membantu mengurai benang kusut sistem pendidikan di Indonesia dalam hal metodologi pembelajaran.
Meskipun hanya terbatas pada metode dan model pembelajaran di lembaga pendidikan yang di sebut sekolah, setidaknya di harapkan melalui buku ini ada titik terang bahwa sistem pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Untuk mendapatkan buku ini silahkan di download pada link yang tersedia di bawah ini.
Tentang Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler
- Judul Buku : 45 Model Pembelajaran Spektakuler
- Penulis : Jasa Ungguh Muliawan
- Penerjemah : Endang Sulistyowati
- Penerbit : Ar-Ruzz Media
- ISBN : 9786023130634
- Bahasa : Indonesia
- Jumlah halaman : 288 halaman
- Jenis File : PDF
- Besar file : 1,52Mb
Semoga saja Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk kita semua.
Saran:
Perbanyak membaca mampu membuat kamu menjadi lebih dewasa.