Mengapa Negara Kecil Lituania Berani Menentang Politik Cina?


SDIT Nurul Jannah, Ilmu Pengetahuan - Lituania, resminya Republik Lituania adalah sebuah negara di Eropa Utara. Lituania merupakan salah satu dari tiga Negara Baltik yang dekat dengan Laut Baltik.
Tentang Lituania
Dikutip dari situs wikipedia.org Lituania merupakan salah satu dari tiga negara Baltik yang dekat dengan Laut Baltik.
Negara ini berbatasan dengan Latvia di sebelah utara, Belarus di tenggara, Polandia di selatan, dan Oblast Kaliningrad milik Rusia di barat daya dan berbatasan dengan Laut Baltik dengan Swedia.
Sejak 2004, Lituania merupakan salah satu negara Uni Eropa yang memasuki kawasan Schengen, yang tidak memiliki kontrol perbatasan. Sejak 2015 negara milik kawasan euro.
Lithuania adalah Negara yang Memiliki ekonomi maju dengan pendapatan tinggi, setelah mencapai standar hidup yang tinggi, tingkat kebebasan sipil Lituania, kebebasan media, kebebasan internet dan demokrasi sangat di hargai.
Lituania adalah anggota Uni Eropa (sejak 2004), Dewan Eropa, NATO dan OECD.
Sejarah Lituania
Penduduk pertama pindah ke wilayah sekarang Lituania setelah zaman es terakhir 11-13 ribu tahun yang lalu.
Penduduk Paleolitik termasuk dalam kelompok budaya Svidras dan Baltik Madlen.
Penduduk Mesolitikum termasuk dalam budaya Nemunas dan Kunda. Penduduk pertama adalah perantau, tidak membuat pemukiman permanen. VIII ribu pr.m.e. iklim memanas, hutan meluas. Penduduk mulai jarang berkeliaran, terlibat dalam perburuan lokal, memancing, mengumpulkan.
Pertanian mencapai wilayah Lituania saat ini di seribu ketiga. pr.m.e. Di wilayah Neolitik, budaya Pomeranian yang termasuk dalam kelompok budaya gerabah tali yang dianggap Baltik menyebar.
Pada abad-abad pertama era kita, persatuan suku Baltik, termasuk Samogit dan Lithuania, sudah dibedakan.
Suku-suku Baltik tidak mempertahankan kontak budaya atau politik yang erat dengan Kekaisaran Romawi [13], tetapi berdagang dengan Roma (lihat Jalan Amber).
Sekitar 97 m.e.m. Dalam karyanya "Jerman", Tacitus menggambarkan Aistian (Aesti), yang tinggal di pantai tenggara Laut Baltik dan biasanya berhubungan dengan orang kulit putih barat.
Orang kulit putih Barat dibedakan menjadi suku-suku lebih awal dari yang lain, dan pengetahuan tentang mereka mencapai penulis sejarah negara lain paling awal.
Claudius Ptolemy II c. sudah mengenal Galindia dan Jotvingian, dan kronik awal abad pertengahan menyebutkan Prusia, Curon, dan Semigallian.
Reference:
https://id.wikipedia.org/wiki/Lituania
Mengapa Negara Kecil Lituania Berani

Hanya sedikit negara yang berani menentang politik Cina, apalagi berkaitan dengan status Taiwan. Namun, Lituania tetap lantang mengecam politik Cina terhadap Taiwan, sekalipun berkali-kali diancam Bejing.
Jalan J. Jasinko di pusat kota Vilnius, adalah jalan protokol utama di ibu kota Lituania. Barisan gedung perkantoran berjajar di jalan bergengsi ini, dan penyewanya juga sering silih berganti.
Namun, pada November lalu, ada penyewa baru yang masuk ke bangunan nomor 16b dan langsung menjadi sorotan luas: Itulah kantor Kedutaan Taiwan yang pertama dibuka di Eropa.
Tentu saja hal itu menimbulkan kemarahan besar di sebuah kota lain yang berjarak 6.500 km dari Vilnius, yaitu Beijing.
Cina sebelumnya sudah mengancam Lituania dengan berbagai konsekuensi ekonomi dan diplomatik, jika perwakilan Taiwan benar-benar diizinkan beroperasi.
Cina memang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang mencoba memisahkan diri. Karena itu, setiap negara yang membuka hubungan diplomatik dengan Taiwan akan menerima konsekuensi berat. Hampir semua negara besar tunduk pada ancaman Cina karena khawatir dengan dampaknya, termasuk Indonesia.
Lalu mengapa Lituania, sebuah negara kecil di Uni Eropa, tetap berani berselisih dengan raksasa Cina, bahkan mengizinkan Tauwan membuka perwakilan diplomatik?
Hubungan ekonomi berkelanjutan
Ini bukan pertama kalinya Lituania mengabaikan peringatan dari Cina. Pada bulan September lalu, Kementerian Pertahanan Lituania secara resmi menyarankan warganya agar tidak membeli smartphone buatan Cina.
Badan keamanan siber nasional telah menemukan bahwa ponsel tersebut memiliki fitur sensor yang dapat diaktifkan kapan saja.
Lituania juga berencana memperluas jaringan telekomunikasi 5G-nya tanpa partisipasi dari perusahaan Cina mana pun — atas "alasan keamanan."
"Kami percaya bahwa hubungan ekonomi yang dibangun dengan negara-negara demokrasi lebih berkelanjutan dan tahan lama, karena lebih di dasarkan pada prinsip supremasi hukum.
Karena itu hubungan seperti itu lebih sesuai dengan kepentingan Lituania," kata Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis kepada wartawan pertengahan November lalu.
Tanggapan itu membuat banyak orang di Beijing makin marah. Akhir November, harian berbahasa Inggris yang menjadi corong Partau Komunis Cina, Global Times menyebut Lituania negara kerdil, dengan "populasi bahkan tidak sebesar distrik Chaoyang di Beijing".
Selanjutnya harian itu menulis bahwa Lituania "hanya seekor tikus, atau bahkan kutu, di bawah kaki gajah-gajah yang berkelahi."
Kebijakan luar negeri berdasarkan nilai-nilai etis
Lituania memang tidak perlu terlalu khawatir dengan dampak ekonomi, karena pengaruh Cina dalam perekonomiannya hampir tidak ada.
Selain itu, sebagai negara yang memerdekakan diri dari rezim komunis Uni Soviet, orang Lituania sangat skeptis terhadap rezim komunisme berdasarkan sejarah dan apa yang mereka alami dulu.
Pada tahun 1990, Lituania adalah negara pertama yang secara aktif mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet, pengamat politik Kai-Olaf Lang dari Berlin mengingatkan.
Sejak itu, para politisi Lituania selalu menekankan pentingnya memperjuangkan kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Itulah sebabnya negara kecil itu juga menampung para pelarian politik dari Belarus.
Pemerintah Lituania saat ini dalam perjanjian koalisi juga menekankan bahwa mereka akan "secara aktif menentang setiap pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan demokratis, dan akan membela semua orang yang berjuang untuk kebebasan di dunia", dari Belarus hingga Taiwan.
Reference:
https://www.dw.com/id/mengapa-lituania-berani-menentang-politik-cina/a-60116390
Video Lituania Desak Jerman Segera Kirim Tank ke Ukraina
Kesimpulannya
Untuk menjadi negara yang kuat dan berani kita juga di wajibkan memenuhi beberapa syarat atau kriteria, diantarnaya sebagai berikut:
- Ekonomi (Swasembada Pangan)
- Teknologi (Swasembada energi)
- Swasembada Air
- Pendidikan (penguatan lembaga-lembaga pemerintahan dan sumber daya manusia (SDM))
- Militer (keberadaan angkatan perang yang unggul)
- Lain-lainnya
Selain hal yang di sebutkan di atas Kita juga harus memastikan kecukupan dari yang disebut FEW, yakni food, energy, and water (pangan, energi, dan air) karena kita menghadapi ledakan penduduk di Indonesia.
Kemudian, pada saat ini negara kita sedang terjadi revolusi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga sangat penting bagi suatu bangsa untuk meraih keunggulan di dua bidang tersebut pada masa mendatang.
Dan sebegai penutup daripada artikel ini adalah “Kita harus memulai industrialisasi sehingga tidak bergantung dengan negara lain."